BLOG SINOPSIS
CHANDRA NANDNI Episode 286
Star Plus, 10 NOVEMBER 2017
** EPISODE TERAKHIR / LAST EPISODE **
Helena menemui Chandra di kamarnya
dengan tergesa gesa dan ketakutan.
Helena : Chand ..... Chand !!!!
Chand, ini sangat penting !
Bindusaar sama sekali
tidak pernah berniat
ingin membunuhku,
dia tidak bersalah !
Lihatlah, aku baik baik saja, kan ?
Nandini berkata yang sebenarnya !
Tapi sekarang, Adornueis sedang
ditahan, tolong selamatkan dia,
Nandini marah padaku dan
dia menyandera putraku Adornueis !
Chandra : Jadi Nandini mengatakan
yang sebenarnya ?
Helena : Ya Maharaj, tapi Nandini juga
telah meracuni dan
menahan putraku Adornueis,
tolong selamatkan Adornuies,
dia juga putramu, Maharaj !
loading...
Chandra : Tidak mungkin !!!
Nandini tidak mungkin tega
melakukan hal itu !
Apakah maksudmu dia ingin
membalas dendam karena Bindusaar
dinyatakan bersalah dan dipenjara ?
Helena : Benar Maharaj, ini karena
Nandini marah Bindusaar
dinyatakan bersalah, tapi
kau juga adalah ayahnya Adornueis ,
tolong selamatkan putraku !
Chandra : Aku tidak percaya kalau
Nandini seperti itu, Helena !
Helena : Tapi itulah yang terjadi,
Nandini yang menahan Adornuis,
hanya dia yang tahu di mana
putraku Adornueis ditahan !
Nandini masuk ke kamar Chandra dan
membenarkan semua perkataan Helena.
Nandini : Helena berkata benar, Chandra !
Aku yang telah menahan Adornuis
dan meracuninya, seperti halnya
dengan nasib Bindusaar
yang telah kau penjarakan.
Ini adalah caraku untuk
membuktikan jika Bindusaar
tidak bersalah !
Chandra : Apa maksudmu, Nandini ?
Bindusaar sudah terbukti
kalau dia ingin membunuh ........
Nandini : Ya, kau percaya itu, karena inilah,
aku harus menahan Adornueis
agar kau membuka matamu !
Inilah cara untuk menunjukkan
kalau Bindusaar tidak bersalah !
Helena memohon kepada Chandra :
" Maharaj, aku mohon padamu
tolong selamatkan putraku Adornueis,
aku mengakui kalau aku yang bersalah !
Semua pertikaian yang terjadi di istana ini,
sampai Bindusaar dinyatakan bersalah
adalah semua karena rencanaku,
itu semua siasatku untuk
keperntingan diriku sendiri ! "
Adornuis masuk ke kamar Chandra,
Helena menangis bahagia dan
memeluk putranya itu.
Nandini berkata pada Chandra :
" Apa kau pikir aku tega menyakiti
orang lain apalagi sampai menyiksanya ?
Tapi aku harus melakukan ini, dengan
menggunakan cara licik seperti yang
Helena perbuat terhadap Bindusaar,
ini semua demi membuktikan kalau
memang Bindusaar tidak bersalah !
Adornueis memang diberikan
obat penenang, tapi obat itu
dimuntahkan lagi, dan dia baik baik saja "
Helena terdiam tidak berkutik
karena telah terjebak dengan
siasat tidak terduga dari Nandini.
Sementara tanpa disadari, terlihat
banyak penjaga mati dibunuh oleh
sekelompok orang tak dikenal yang
telah memasuki istana (Mahaal).
Chandra memanggil pengawalnya,
Helena malah tertawa.
Helena : Sekarang kau sudah membongkar
kebenaran tentang diriku, tapi
jangan merasa menang dulu !
Helena tidak akan menyerah
begitu saja, karena Helena adalah
orang tidak bisa dikalahkan !
Chandra : Apa maksudmu, Helena ?
Helena : Biar aku jelaskan !
Kilas balik menceritakan tentang
pertemuan rahasia antara Helena
dan putra DhanaNand Gautami, SwanaNand.
Dalam pertemuan rahasia itu,
Helena berjanji kepada SwanaNand,
apabila SwanaNand berhasil membunuh Chandragupta, maka Helena bersedia
untuk menikahkan putrinya Ellis dengannya, dan bersedia menerima SwanaNand
sebagai menantunya.
Helena berjanji pada SwanaNand,
kalau dialah yang akan menguasai Magadha
setelah kematian Chandragupta ! "
Helena semakin tertawa tanpa merasa
bersalah, setelah dia menceritakan sendiri
tentang rencana jahatnya itu
di depan Chandra Nandini.
Pasukan berbadan hitam yang dikirim
oleh Swananand telah berhasil
melumpuhkan penjagaan di istana.
Bindusaar berteriak, karena dia merasa
seperti ada keributan di luar penjara,
Dharma dan Charumati menemui Bindusaar.
Bindu : Ada apa ? Apa yang terjadi ?
Dharma : Ibuku Nandini telah
membuktikan kepada Maharaj
kalau kau tidak bersalah,
tapi Mukhya Maharani Helena
telah berkhianat, dia bekerjasama
dengan SwanaNand untuk
membunuh Maharaj, dan
sekarang pasukan SwanaNand
telah menguasai istana !
Bindu : Aku tidak menyangka Badi Maa
akan berbuat seperti itu,
aku minta pada kalian berdua
agar segera pergi dari sini,
pergilah selamatkan diri kalian !
Dharma : Tidak Rajkumar !
Seorang prajurit SwanaNand masuk,
dan mengancam Dharma, tapi Charumati
malah melarikan diri, dia tidak membantu
menolong Dharma, Bindusaar kecewa.
Prajurit SwanaNand mencekik Dharma,
Bindusaar melukai leher prajurit itu
dari belakang, dan meminta Dharma
agar pergi dari tempat itu secepatnya.
Bindu : Dharma, cepat pergi !
Dharma : Aku tidak akan pergi !
Bindusaar berhasil membunuh seorang
prajurit SwanaNand yang mencekik Dharma.
Bindu : Dharma, cepat pergi !
tinggalkan tempat ini sekarang juga !
Dharma : Aku tidak akan pernah
pergi meninggalkanmu !
Dharma berusaha membuka pintu penjara.
Bindusaar menggerutu sendiri :
" Aku mencintai Charumati tapi
dia malah melarikan diri tanpa
perduli padaku, dan kau orang
yang dulu selalu ku hina, tapi
kau di sini untuk menyelamatkanku
! "
Helena tertawa semakin keras,
Chandra memanggil prajuritnya
untuk menangkap Helena, tapi
pasukan SwanaNand telah berhasil
melumpuhkan pertahanan penjagaan
di istana Magadha dan mereka juga
berhasil masuk ke kamar Chandra.
Pasukan SwanaNand menahan Chandra,
Helena & kedua anaknya tampak tersenyum.
Di penjara, Dharma tetap bersikeras
tidak akan pergi meninggalkan Bindusaar.
Dharma : Tidak Rajkumar, aku tidak akan
pernah pergi darimu, aku akan
tetap tinggal bersamamu dan
juga mati bersamamu di sini !
Dharma menemukan kunci penjara dan mengeluarkan Bindusaar dari tahanan.
Bindusaar hanya terdiam merasa terharu,
saat Dharma memeluknya, tapi Bindusaar
akhirnya membalas pelukan Dharma.
Dharma dan Bindusaar pergi dari penjara.
Saat melarikan diri, kaki Dharma terkilir.
Bindu : Kau tidak apa apa ?
Kenapa kau mempertaruhkan
nyawamu untuk menyelamatkanku ?
Dharma : Aku tidak tahu Rajkumar, tapi
aku tidak bisa melihatmu menderita !
Aku selalu khawatir memikirkanmu
selama kau dipenjara !
Bindu : Betapa bodohnya aku ini !,
karena membenci orang orang
yang perduli dan menyayangiku,
aku telah berdosa, selama ini
aku membenci Choti Maa (Nandini),
tapi kenapa kau menyelamatkanku ?
Pergilah Dharma, aku tidak pantas
untuk dimaafkan !
Dharma :
" Selama ini kau hanya dijadikan
boneka untuk kepentingan mereka,
agar bisa menghancurkanmu dan
juga keluargamu, tapi sebenarnya
kau adalah orang yang baik.
Lupakan saja semua masa lalu,
lebih baik kita cepat bergerak sekarang ! "
Bindu : Dharma, aku akan lupakan
masa lalu dan berjanji akan
selalu bersamamu selamanya !
Dharma : Aku tidak akan pernah hidup
tanpa dirimu, Rajkumar !
Aku berjanji akan selalu setia
sebagai istri dan menerimamu
sebagai suamiku !
Bindusaar memeluk Dharma, tapi
Charumati datang dan menganggu
kedekatan Bindusaar Dharma.
Charu : Bindusaar, ...
syukurlah, akhirnya kau selamat !
Charumati memeluk Bindusaar,
tapi Bindusaar menolaknya.
Dharma hendak pergi, Bindusaar menarik tangannya dan mencegah Dharma pergi.
Bindu : Aku hanya suami
milik Dharma, Charumati !
Dia ada saat nyawaku dalam bahaya,
tapi kau melarikan diri begitu saja.
Akan lebih baik jika kau berhenti
berpura pura setia padaku, dan
akan ku buktikan kalau aku bisa
menjadi orang baik !
SwanaNand berhasil menguasai Magadha.
SwanaNand datang menemui Chandra
bersama pasukannya, Chanakkya juga
ditahan oleh pasukan SwanaNand
di depan Chandra.
Swana : Chandragupta Maurya, ......
semua prajuritmu telah
mati terbunuh, sekarang giliranmu !
Chanakkya : SwanaNand ..... !!!!
Kau akan binasa jika
kau sampai berani
menghancurkan Chandra !
Swana : Accarya Chanakkya .....
Lihatlah orang hebat ini ....
Berani sekali dia mengancamku,
semua ini terjadi karenamu !
Kau ingin membunuh semua keturunan Padmanan demi mendapatkan Magadha !
Tapi, sekarang lihatlah, aku ada di sini !
Karena kaulah orang pertama yang
harus dibunuh, sama seperti kematian
ayahku dan semua leluhurku !
Aku harus membunuhmu, Brahmanaaaa ...
SwanaNand akan menebas leher Chanakkya, tapi Bindusaar datang dan menangkis
pedang SwanaNand dengan panahnya.
SwanaNand marah dan menghina Bindusaar :
" Dasar pengecut kau !!!
Di saat itu juga, Chandra mengambil pedang
dari salah seorang prajurit SwanaNand,
dan bertarung melawan pasukan SwanaNand
yang berbadan hitam itu.
Chandra dan Bindusaar melawan
untuk mempertahankan diri mereka
dari serangan pasukan SwanaNand.
Bindusaar dan Chandra sejenak
bisa melumpuhkan pasukan musuh,
dan saat itu, Bindusaar meminta maaf
kepada ayahnya Chandragupta.
Bindu : Pitashree (Ayah),
Maafkan aku !
Chandra : Maafkan juga ayahmu ini, nak !
Nandini terlihat bahagia lalu
berbicara menyindir Helena :
" Lihatlah mereka, Helena !
Kau katakan kalau kau ingin melihat
mereka saling membunuh, tapi
yang terjadi malah sebaiknya,
ayah dan anak itu berjuang bersama
untuk menyelamatkan rakyat mereka
dari bahaya yang disebabkan
oleh ketamakan ambisimu !
Bindusaar dan Chandra masih bertahan melawan serangan pasukan SwanaNand.
SwanaNand menaburkan serbuk
ke arah mata Bindusaar, hingga
membuat Bindusaar tidak bisa melawan.
Swananand berhasil mengalahkan Bindusaar.
Dharma dan Chanakkya berusaha
membantu Bindusaar.
Chandra berhasil melumpuhkan
pasukan SwanaNand, tapi SwanaNand
mengancam Chandra dan dia menahan
Nandini dengan pedangnya.
Swana : Turunkan senjatamu Chandra,
kalau tidak, maka aku akan
membunuh istri kesayanganmu ini,
Nandini akan ku bunuh jika
kau berani menyerang !
Chandra menurunkan senjatanya.
Swananand memerintahkan prajuritnya:
" Prajurit, siksa Chandragupta Maurya
sebanyak mungkin, sampai
dia tidak bisa mengingat lagi
kalau dirinya pernah menjadi
Magadh Naresh Samrat
( Penguasa Tertinggi Magadha ) ! "
Cepat ... siksa dia !!!!
Prajurit SwanaNand beramai ramai
menyiksa Chandragupta dengan
memukuli kepalanya berkali kali
dan Chandrapun terluka parah.
Nandini melepaskan diri dari SwanaNand.
Swanand berkata,....
" Sekarang giliranku menyiksamu ! "
Swananand memukul Chandra dengan
alat pemukul yang terbuat dari besi.
Nandini berlari menghampiri Chandra.
Swananand berkata di depan Chandra
yang terjatuh lemah dengan luka parah :
" Aku tidak akan membiarkan
Chandragupta mati dengan mudah !
Dia akan mati dengan cara mengerikan,
dan kematian Chandragupta ini adalah
bukti kehebatan dari
Dinasti Nand (Padmanan).!
Biar semua istana dan seluruh Magadha
menyaksikannya sendiri ! "
loading...
Hari ini, kalian semua di sini akan menjadi
saksi kematian Chandragupta Maurya
dan kehancuran seluruh Dinasti Maurya !
Kubur dia sekarang di dalam tembok istana !
Chandra yang terluka parah dibawa
ke ruangan Sabha, di sini juga para
prajurit Swananand membuatkan
sebuah tembok kematian tepat berada
di depan singgasana untuk menguburkan
tubuh Chandragupta Maurya hidup hidup
sebagai bentuk balas dendam dari
keturunan Padamanan, yaitu SwanaNand
atas kematian seluruh leluhurnya.
Chandra dalam keadaan yang
tidak sadarkan diri terikat, berada
di dalam sebuah tembok tebal yang
di susun oleh pasukan SwanaNand.
Nandini menangis memanggil Chandra
agar segera bangkit dan melawan :
" Chandra, jangan menyerah !
Chandra, aku Nandini memanggilmu,
kau telah berjanji tidak akan pernah
meninggalkanku sendiri !
Chandra, aku sudah kembali padamu,
jangan pergi dan bangkitlah !
Buka matamu dan lawan mereka !
Aku sangat mencintaimu Chandra !
Chandragupta Maurya, sekarang Nandini
memintamu agar tidak menyerah !
Hancurkan tembok di depanmu, Chandra ! "
Tembok kematian untuk Chandra
telah selesai dibuat, SwanaNand duduk
di singgasana Penguasa tertinggi Magadha.
Chandra yang berada di dalam tembok mendengar suara rintihan Nandini,
dia sadar kalau dirinya telah terkubur
di dalam dinding oleh pasukan musuh.
Chandra langsung melepaskan diri
dari ikatan dan menghancurkan
tembok kematian saat itu juga.
Semua orang terkejut melihat Chandra
yang telah sadarkan diri termasuk juga
dengan SwanaNand yang tidak percaya.
Dalam keadaan terluka parah,
Chandra mengambil pedang dari
seorang prajurit musuh dan kembali
menyerang para prajurit SwanaNand.
Chandra berhasil melumpuhkan
pasukan SwanaNand dan dia melihat
SwanaNand duduk di singgasananya.
SwanaNand menyerang Chandra,
keduanya terlibat pertarungan,
tapi Chandra akhirnya juga berhasil
membunuh SwanaNand dengan cara mematahkan tulang punggungnya.
SwanaNand mati saat itu juga.
Nandini dan Bindusaar berjalan
mendekati Chandra, Chandrapun tersenyum
kepada Nandini juga kepada putranya.
Helena ingin melarikan diri, tapi
langkahnya dihentikan oleh Chanakkya.
Chanakkya berkata :
" Kau mau pergi kemana, Maharani Helena ?
Sudah waktunya sekarang ini
kau harus mempertanggung jawabkan
semua perbuatanmu !
Chandra nampak sangat marah,
tapi Nandini mencoba mencegah Chandra :
" Maharaj, tolong maafkan dia !
Maharani Helena melakukan ini ,
karena dia telah kehilangan cintanya.
Selama ini, dia sangat mencintaimu,
tapi dia sama sekali tidak pernah
mendapatkan perhatianmu seperti
keinginannya sejak menikah denganmu!
Maharaj, sebaiknya, kau kirim
Maharani Helena kembali ke Yunani
bersama kedua anaknya,
semoga mereka bisa lebih bahagia
dengan tinggal di sana !
Aku mohon Maharaj, berikanlah
pengampunanmu untuk mereka !
Chandra mengangguk dan berkata :
" Maharani Helena, maafkan aku
karena ketidakadilan selama ini
yang ku lakukan padamu,
aku memaafkan dan membebaskanmu,
kau boleh pergi dari Magadha !
Jaga dirimu baik baik ,
dan juga jaga anak anakmu ! "
Helena menangis sedih dan dia meminta
maaf kepada Nandini :
" Nandini, aku berterima kasih padamu !
Tolong maafkan aku, Nandini !
Berikan aku maafmu ! "
Nandini mengangguk memaafkan,
Helena tampak begitu sedih dan malu, kemudian dia pergi dari tempat itu.
Adornueis dan Ellis juga meminta maaf
dan pergi menyusul Helena.
Bindusaar berkata pada Chandra :
" Pitashree ( Ayah ), .....
aku sangat menyesali semua
kesalahanku, maafkan aku !
Maafkan aku, Pitashree ! "
Chandra tidak berbicara, tapi
dia sangat bahagia, lalu memeluk
putranya Bindusaar dan merangkul
istri kesayangannya Nandini.
Chandra, Nandini, Bindusaar dan Dharma
berkumpul bersama menjadi keluarga
yang berbahagia.
🌷
🌼
🌻
🌷
🌼
🌻
🌷
🌻
🌷
🌻
🌷
🌻
🌷
🌷 SUARA NARATOR :
Setelah kejadian itu ,....
Samrat Chandragupta Maurya pun
memerintahkan Helena untuk pergi meninggalkan Magadha.
Waktupun berlalu dan berganti,
Bindusaar mendapatkan keturunan dari
kedua istrinya, Dharma dan juga Charumati.
Bindusaar kemudian menjadi
Raja Magadha berikutnya,
setelah Chandragupta turun tahta
dan menyerahkan semua kekuasaan
kepada putra pewaris tahtanya itu.
Chandragupta pergi meninggalkan istana,
dia menghabiskan kehidupan masa tuanya sebagai seorang " SANYASI ( Pertapa ) ".
Nandini tidak bisa hidup tanpa
kehadiran Chandra sampai akhirnya,
ajal kematian menjemputnya,
Nandinipun telah tiada.
Walaupun demikian, kisah cinta
antara Chandra dan Nandini adalah
kisah cinta sejati yang tak pernah terungkap.
******* TAMMAT / THE END *******
loading...